Hal tersebut memberikan peluang berkembangnya kepentingan-kepentingan politik baru. Kepentingan politik baru tersebut kemudian melahirkan paham-paham baru, seperti kediktatoran nasionalisme.
Adapun paham chauvinisme yang berkembang setelah ini karena nasionalisme yang berlebihan dan memandang orang lain lebih rendah. Akibatnya, muncul rasa keangkuhan budaya.
Paham kediktatoran dan chauvinisme di Eropa bangkit melawan paham nazisme di Jerman di bawah pemerintahan Adolf Hitler. Kemudian, fasisme di Italia di bawah pimpinan Mussolini, paham kediktatoran di Rusia di bawah pimpinan Joseph Stalin, serta paham imperialisme di negara-negara Eropa.
Sekian artikel mengenai chauvinisme. Untuk itu, kita bisa lebih bijak lagi menghargai adanya perbedaan di tengah masyarakat ya!