Orientasi: Sepasang suami istri sedang bertengkar.
Krisis: Istri: "Kamu selalu menyalahkan saya!" Suami: "Justru kamu yang selalu menyalahkan saya!"
Reaksi: Keduanya terdiam sejenak. Istri: "Oke, sekarang giliran kamu yang menyalahkan saya."
Koda: Terkadang, pertengkaran bisa diselesaikan dengan sedikit humor.
Orientasi: Seorang pelanggan yang pelit sedang makan di restoran.
Krisis: Pelanggan: "Mas, tolong tambahkan garam di sup saya." Pelayan: "Baik, Pak." (Pelayan menambahkan garam.) Pelanggan: "Mas, tolong tambahkan lagi garamnya." Pelayan: "Baik, Pak." (Pelayan menambahkan lagi garam.) Pelanggan: "Mas, tolong tambahkan lagi garamnya." Pelayan: "Maaf, Pak, tapi supnya sudah terlalu asin." Pelanggan: "Justru itu saya minta tambah garam lagi, biar saya tidak perlu minum."
Koda: Keinginan untuk berhemat kadang-kadang bisa membuat seseorang melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.
Orientasi: Seorang guru sedang mengajar di kelas.
Krisis: Guru: "Anak-anak, siapa yang bisa memberi contoh hewan yang hidup di air?" Seorang murid mengangkat tangan. Murid: "Saya, Bu!" Guru: "Ya, sebutkan." Murid: "Kucing, Bu." Guru: "Loh, kucing kan tidak hidup di air." Murid: "Tapi kucing saya suka berenang di kolam, Bu."
Koda: Anak-anak terkadang memiliki cara berpikir yang unik dan lucu.
7 contoh teks anekdot dialog di atas hanyalah secuil gambaran dari kekayaan humor dan hikmah yang bisa ditemukan dalam bentuk cerita ini. Semoga bermanfaat.