Kelas Viper (Patroli cepat 40 meter):
-KRI Piton (821)
-KRI Weling (822)
-KRI Matacora (823)
Kelas Kobra (Patroli cepat 36 meter):
-KRI Kobra (867)
-KRI Anakonda (868)
-KRI Taliwangsa (870)
-KRI Kalagian (871)
Kelas Tarihu (Patroli cepat 40 meter):
-KRI Alkura (830)
-KRI Birang (831)
-KRI Mulga (832)
Kelas Pari (Patroli Cepat 43 meter):
-KRI Pari (849)
-KRI Sembilang (850)
-KRI Sidat (851)
-KRI Cakalang (852)
-KRI Tatihu (853)
-KRI Layaran (854)
-KRI Madidihang (855)
Catatan: Seluruh kapal ini dibuat oleh galangan kapal PT Palindo Marine Shipyard, Batam.
Kelas Krait (Patroli cepat 40 meter/aluminium):
KRI Krait (827)
Salah satu armada pendukung TNI AL adalah kapal amfibi. Dari sekian banyak kapal amfibi yang dimiliki, yang dibuat oleh anak negeri adalah kapal-kapal dari Kelas Teluk Bintuni yang terdiri dari 7 kapal.
Kemenhan memesan 2 LST buatan PT. Dok dan Perkapalan (DKB) Kodja Bahari, Jakarta dan 5 yang lain dari LST ke PT. Daya Radar Utama. Berikut adalah daftarnya:
-KRI Teluk Kendari (518)
-KRI Teluk Kupang (519)
-KRI Teluk Bintuni (520)
-KRI Teluk Lada (521)
-KRI Teluk Youtefa (522)
-KRI Teluk Palu (523)
-KRI Teluk Calang
Itulah kapal perang karya anak bangsa untuk TNI AL. Sebenarnya, ada banyak lagi kapal-kapal perang atau penunjang perang yang dibuat oleh Indonesia untuk TNI AL. Sebut saja seperti Kapal Bantu Angkut Cair Kelas Tarakan yakni KRI Tarakan.