Dia pernah dipercaya menjadi Dan Grup A Paspampres pada 2004-2008. Lama bertugas di Istana Kepresidenan, Agus kemudian dipercaya memimpin teritorial dengan menjabat sebagai Danrem 061/Suryakencana pada 2008-2009. Kemudian Kasdivif 1/Kostrad pada 2010.
Agus kemudian kembali ke kesatuan yang membesarkannya dengan menjabat sebagai Wadanjen Kopassus pada 2010-2011. Tak lama, dia ditarik kembali untuk bertugas di Istana Kepresidenan dengan menjabat sebagai Danpaspampres pada 2011-2012.
Setahun bertugas mengawal dan menjaga keamanan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus kemudian dimutasi menjadi Danjen Kopassus pada 2012-2014. Saat menjabat sebagai orang nomor 1 di Korps Baret Merah, beberapa anggotanya sempat terlibat dalam peristiwa penyerangan LP Cebongan di Yogyakarta.
Agus kemudian dimutasi menjadi Pangdam Jaya pada 2014–2015 yang bertugas mengamankan Jakarta di masa peralihan kepemimpinan SBY ke Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Kariernya terus meningkat, Agus kemudian mendapat promosi jabatan menjadi Dankodiklat TNI AD pada 2015-2016, kemudian Dansesko TNI hingga Irjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2017-2018.
Penganugerahan jenderal bintang empat terkahir diberikan kepada Jenderal TNI KKO (Purn) Ali Sadikin. Prosesi penganugerahan tersebut diwakili oleh putra almarhum, Boy Sadikin.
Almarhum merupakan perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Laut (AL) yang pernah menjadi gubernur Jakarta. Dia dilantik Presiden Sukarno untuk memimpin ibu kota pada 28 April 1966.