Seperti diketahui, dalam kunjungan kerja di Bali beberapa hari lalu, Presiden Jokowi mengatakan pada tahun depan pemerintah akan mengalokasikan dana kelurahan. Anggaran ini untuk menjawab banyaknya masukan dari masyarakat. Presiden mengaku sering ditanya mengapa ada dana desa, tetapi tidak ada dana kelurahan.
Namun, rencana ini menuai kritik keras dari sejumlah kalangan. Politisi yang tak satu koalisi ramai-ramai mengkritik dana kelurahan itu dan menganggapnya sarat kepentingan politik Jokowi untuk Pilpres 2019. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, misalnya, mempertanyakan mengapa dana kelurahan cair mendekati Pemilu 2019.
Mengenai ramainya kritik yang dianggap tak berdasar itu, Jokowi meminta masyarakat dapat menyaring informasi dan berita dari politikus-politikus yang baik, bukan justru percaya terhadap orang yang menggiring opini yang memecah belah.
Dirinya juga percaya bahwa masyarakat Indonesia saat ini lebih pandai dan paham terhadap politik.
"Banyak politikus yang baik-baik. Tapi juga banyak sekali politikus yang sontoloyo. Saya ngomong apa adanya saja, sehingga jangan sampai kita ini dibawa, dipengaruhi oleh politikus-politikus yang hanya kepentingan sesaat, mengorbankan persatuan, persaudaraan, dan kerukunan kita" ujar Jokowi.