Bahkan, dia menilai partai-partai yang sudah menentukan sikap arah koalisi sampai saat ini baru sekadar memberikan dukungan kepada Jokowi atau Prabowo secara verbal. “Secara administrasi, seperti ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, kan belum ada satu pun parpol yang melakukan pencalonan presiden maupun wakil presiden,” tuturnya.
Karena itu, kata Agus, menjelang dibukanya pendaftaran pilpres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 4 Agustus nanti, Demokrat akan menggunakan waktu seefektif mungkin dengan pertimbangan-pertimbangan yang pasti. Dia pun merasa yakin Demokrat mampu menghasilkan satu keputusan yang ideal untuk menentukan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan.
Saat disinggung pertemuan sejumlah elite Demokrat dengan elite PDIP akhir pekan lalu, Agus membantah adanya ajakan dari partai berlambang banteng moncong putih itu kepada partainya untuk masuk ke dalam gerbong koalisi pendukung Jokowi. Menurut dia, pertemuan itu hanya silaturahmi politik biasa saja.
“Kalau toh kita berbicara komunikasi politik (dengan PDIP), itu yang bersifat umum. Tidak mungkin bersifat yang lebih spesifik,” ucapnya.