JAKARTA, iNews.id – Aksi keprihatinan digelar di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas meninggalnya lima demonstran, termasuk Akbar Alamsyah, yang ikut dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPR beberapa waktu lalu. Doa bersama dilantunkan.
Aksi keprihatinan digelar Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi di lobi gedung Merah Putih. Suasana lobi itu terlihat gelap. Lampu dipadamkan. Setelahnya, lilin-lilin dinyalakan.
"Mudah-mudahan kami masih memiliki empati terhadap sesama. Ya Allah kabulkan dan maafkan kesalahan-kesalahan saudara kami, ampuni dosa-dosa kawan-kawan kami," kata Ustaz Nurstofa saat memimpin doa bersama, Jumat (11/10/2019).
Perwakilan masa aksi selanjutnya menyampaikan ucapan duka cita kepada para korban. Salah satunya perwakilan dari WALHI, Khalisah Khalid yang berharap demokrasi Indonesia dapat berjalan baik. Khalisah ingin tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan oleh aparat dalam meredam aksi demonstrasi.
"Bahwa kita masih berharap demokrasi masih ada, bahwa rakyat bisa kita lindungi bersama. Dua puluh satu tahun reformasi kita berharap tidak ada lagi kekerasan tidak ada lagi air mata dan darah," ucap Khalisah.
Lima demonstran yang gugur dalam aksi penolakan terhadap RUU kontroversial di DPR yakni Akbar Alamsyah, Bagus Putra Mahendra, Randi, Maulana Suryadi, dan Yusuf Kadrawi.
Dalam acara tersebut juga dilakukan pembacaan puisi oleh perwakilan dari aktivis mahasiswa. Doa bersama tersbut juga dihadiri oleh penyidik senior KPK Novel Baswedan, Juru Bicara KPK Febri Diansyah, dan juga Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo.