Deretan Perwira TNI Berdarah Campuran Jadi Legenda, Nomor 3 Mampu Semburkan Sajam Lewat Mulut hingga 30 Meter

Agus Warsudi
Deretan perwira TNI berdarah campuran jadi legenda. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Deretan perwira TNI berdarah campuran jadi legenda mungkin tak banyak diketahui masyarakat. Tapi keteguhan, keberanian, dan nasionalisme mereka kepada Republik Indonesia (RI) bahkan sangat tinggi.

Setidaknya ada empat prajurit TNI legendaris yang ternyata berdarah campuran atau blasteran. Berikut daftarnya:

1. Letkol Inf Mohammad Idjon Djanbi

Letkol Inf Mohammad Idjon Djanbi. (FOTO: Okezone)

Letnan Kolonel (Letkol) Inf Mohammad Idjon Djanbi memiliki catatan tersendiri dalam sejarah berdirinya Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dia merupakan salah satu figur yang turut membidani Kopassus.

Dilansir dari buku Kopassus "Inside Indonesia's Special Forces", kisah Idjon Djanbi dalam mendirikan Kopassus dimulai dari AE Kawilarang yang ingin membentuk pasukan khusus saat melawan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 16 April 1952. Keberanian dan ketegasan Mohammad Idjon Djanbi yang memiliki nama lengkap Rokus Bernardus Visser ini dalam pertempuran, membuat namanya terus dikenang meski bukan Warga Negara Indonesia (WNI).

Pascaagresi militer Belanda, Mohammad Idjon Djanbi atau Visser memilih untuk keluar dari militer dan beralih menjadi petani bunga di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Di sini dia menjadi mualaf dan mengubah namanya menjadi Mochammad Idjon Djanbi.

Pria kelahiran 13 Mei 1914, Boskoop, Belanda ini kemudian hidup di Lembang. Dia ditemui oleh Letda Aloysius Soegijanto untuk membahas pembentukan pasukan komando. Pasalnya, Idjon Djanbi memiliki banyak keahlian bertempur.

Mulai dari keahlian menggunakan senjata hingga pertarungan tangan kosong. Kemudian, dia dipilih menjadi pelatih sipil di CIC II. Namun dia meminta agar pangkatnya harus lebih tinggi dari calon siswa.

Seiring berjalannya waktu, pasukan elite ini semakin matang. Mereka berhasil mengatasi pemberontakan DI/TII dan PRRI/Permesta. Dari peristiwa tersebut, niat untuk membentuk pasukan khusus di TNI Angkatan Darat semakin besar.

Pengangkatan Idjon menjadi Mayor Infanteri TNI dengan NRP 17665 ini diputuskan Menteri Pertahanan kala itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada 1 April 1952. Idjon mendapat tugas untuk melatih para perwira dan bintara dalam pembentukan pasukan khusus.

Pasukan khusus Kesatuan Komando Teritorium Tentara III/Siliwangi, disingkat Kesko III kemudian dibentuk pada tanggal 16 April 1952. Pasukan tersebut dipimpin oleh Idjon, tanggal tersebut juga diperingati sebagai hari jadi Kopassus. Idjon Djanbi meninggal pada 1 April 1977, Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
1 hari lalu

Maruli Minta Media Beritakan Penanganan Bencana Sumatra: Tak Selesai dengan Menangis

Nasional
1 hari lalu

TNI Turunkan 113.000 Prajurit untuk Bantu Polri Amankan Libur Nataru 2026

Nasional
4 hari lalu

Masif! TNI Kerahkan 82 Alutsista Bantu Penanganan Bencana Sumatra

Nasional
5 hari lalu

Lapor Prabowo, Panglima TNI: 35.477 Prajurit Sudah Dikerahkan Tangani Banjir Sumatra

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal