Tak lama setelah mesin mati, kapal diterjang gelombang besar dari sisi kanan. Air dengan cepat masuk ke dalam kapal hingga menyebabkan kemiringan ekstrem. Awak kapal sempat berupaya menstabilkan kondisi, namun dalam hitungan menit kapal akhirnya tenggelam.
Para penumpang panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan berenang atau berpegangan pada puing-puing kapal. Situasi gelap dan arus laut yang kuat membuat proses penyelamatan berlangsung sangat sulit.
Dalam insiden tersebut, Fernando Martín Carreras dan tiga anaknya menjadi korban hilang. Sementara itu, istri Fernando dan satu anak lainnya berhasil diselamatkan, bersama beberapa penumpang lain.
Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI AL, Polair, dan unsur terkait langsung diterjunkan setelah menerima laporan. Proses pencarian dilakukan sejak malam hingga keesokan harinya.
Kabar ini mengguncang dunia sepak bola internasional. Valencia CF menyampaikan duka mendalam atas insiden ini.
"Valencia CF sangat berduka atas meninggalnya Fernando Martin, pelatih Valencia CF Femenino B, dan tiga anaknya dalam kecelakaan perahu tragis di Indonesia, sebagaimana dikonfirmasi oleh pihak berwenang setempat," tulis akun X resmi Valencia (@valenciacf_en), dikutip Minggu (28/12/2025). Berdasarkan informasi terbaru, cuitan ini sudah dihapus dari akun resmi Valencia.
Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan pendalaman terkait standar keselamatan kapal dan kelayakan pelayaran saat insiden terjadi.