Di Balik Peristiwa Rengasdengklok: Dari Radio Sutan Sjahrir Berakhir dengan Proklamasi Kemerdekaan

Nuriwan Tri Hendrawan
Peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945 saat para pemuda menculik Soekarno-Hatta dan mendesak keduanya agar segera memproklamasikan kemerdekaan. (Foto: Istimewa)

Satu ketika Sjahrir mendengar berita yang dikumandangkan sebuah stasiun radio milik Sekutu dan mengabarkan Jepang telah menyerah kepada tentara Sekutu. Jepang akhirnya menyerah setelah pemboman atom oleh Amerika Serikat di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945.

Setelah mendengar informasi Jepang menyerah kepada sekutu, Sjahrir mengabarkan kepada rekan-rekannya di antaranya yakni, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh.

Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut kepada sekutu, golongan muda pejuang Indonesia mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.

Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Golongan muda tidak menyetujui rapat itu mengingat PPKI merupakan badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa Indonesia sendiri, bukan pemberian Jepang.

Mendapat kabar dari Sjahrir, Soekarno dan Hatta pada 15 Agustus 1945 mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.

Kemudian Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jalan Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat datang sambil menjawab dia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo.

Sepulang dari rumah Laksamana Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan PPKI yang akan dilaksanakan keesokan harinya, pagi 16 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10.00 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat pada saat itu tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Internasional
2 hari lalu

Indonesia Tak Punya Mekanisme Terima Pengungsi Gaza melalui Penerbangan Carter

Nasional
2 hari lalu

Puluhan Warga Gaza Dikabarkan Diterbangkan ke RI, Ini Respons Kemlu

Internasional
2 hari lalu

Dubes AS Mike Waltz Sebut Indonesia saat Bicara Pasukan Penjaga Perdamaian Gaza

Internasional
2 hari lalu

Bukan Hanya Afrika Selatan, Puluhan Warga Gaza Juga Diterbangkan secara Misterius ke Indonesia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal