Prabowo mengatakan, pengalaman itu membuatnya tersadar bahwa banyak anak di Indonesia masih kekurangan asupan gizi. Dia menilai, kalangan masyarakat menengah ke atas kerap sulit membayangkan bahwa masih ada anak-anak yang hanya makan nasi dengan garam.
Dari pengamatannya, banyak negara maju seperti Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat, hingga negara berkembang seperti India, telah memiliki program makan bergizi di sekolah. Padahal, kata Prabowo, pendapatan per kapita India masih lebih rendah dari Indonesia.
"Lalu saya mulai merencanakan program ini sejak 2023. Pada saat itu, ada 77 negara yang mempunyai program makan bergizi gratis. Saya pikir Indonesia harus menjadi negara ke-78 atau ke-79 yang melaksanakan program itu," ucapnya.
"Jadi, kita mulai berencana dan mengumumkan program ini sebagai program kampanye," pungkas Prabowo.