Panglima TNI juga menekankan pentingnya pengawalan dari aparat TNI Polri sampai bantuan tersebut benar-benar sampai ke gudang. Dengan demikian petugas segera mendistribusikan karena masyarakat memerlukan bantuan tersebut.
"Kemudian yang berikutnya adalah bagaimana kita bersama untuk menormalkan kembali kebutuhan-kebutuhan masyarakat akan bahan bakar, kita lihat tadi masih ada atau adanya antrian kendaraan dan tugas kita adalah untuk berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menormalkan kembali sehingga kebutuhan bahan bakar minyak khususnya bisa terdukung dengan baik dan termasuk juga kebutuhan akan listrik," kata Panglima TNI.
Permasalahan-permasalahan lain contohnya beberapa gedung juga dalam kondisi hancur, Panglima TNI menginstruksikan kepada Pangdam, Danrem untuk menggerakan anggota untuk membersihkan puing-puing dan juga akan dibantu dari Batalyon Zeni.
"Semoga tidak terlalu lama kita bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di Mamuju ini dengan baik dan aktivitas perekonomian di Mamuju juga bisa berjalan dengan baik," terang Panglima TNI.
Kegiatan dilanjutkan Panglima TNI dan rombongan meninjau RSUD Sulawesi Barat yang saat ini banyak menampung korban gempa. Di tempat ini Panglima TNI berdialog langsung dengan beberapa tenaga medis dan meninjau tenda tenda darurat tempat perawatan korban. Setelah dari RSUD Sulawesi Barat, Panglima TNI mengunjungi Stadion Manakara untuk berdialog dengan korban gempa.
Panglima TNI juga membawa bantuan berupa 7 unit tenda TNI, 1.200 tikar plastik, 1000 selimut, 1000 dus mi instan, 2000 sarung, 100.000 masker medis, 170 boks obat-obatan, 432 boks vitamin dan 300 dus air mineral botol.