Lieus menegaskan, Dhani tidak pernah memiliki keinginan untuk ikut bursa Pencalonan di Pilwalkot Surabaya. Mengenai adanya orang yang mengeklaim sebagai utusannya, Dhani menduga sebagai fans.
"Fans banyak, bisa aja orang tersebut ngambilin buat dia (Dhani) itu karena memang kecintaan dan harapannya," ucap Lieus.
Dia menuturkan, klarifikasi ini sekaligus untuk menghindari kepentingan tertentu. Dhani tidak ingin isu ini terus dimainkan dan ujungnya dia menjadi bahan bully.
Pentolan grup Band Dewa 19 ini juga menganggap pertarungan pilpres sudah usai dan tak perlu untuk mengurusi soal politik. Terlebih, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo juga telah satu barisan dalam pemerintahan.
"Ini pemerintahan baru. Sekarang kita awasi sajalah. Mudah-mudahan Beliau (Jokowi) ini betul-betul amanah menjalankan apa yang dijanjikan saat kampanye," kata Lieus.
Sebelumnya Hariyadi Nugroho mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon wali kota Surabaya di Kantor DPC Gerindra Kota Surabaya (26/10/2019). Hariyadi mengaku diminta Dhani.
"Memang saya mengambil formulir ke kantor DPC (Gerindra) Surabaya beberapa waktu lalu. Saya diutus Mas Dhani untuk mengambil formulir tersebut guna untuk Mas Dhani bisa dipertimbangkan maju sebagai calon wali kota Surabaya 2020-2025," kata dia di Kantor DPC Gerindra Surabaya, Jumat (1/11/2019).