Dia mengatakan negarawan berbeda dengan politikus biasa. Politikus, kata dia, hanya memikirkan cara untuk bisa terpilih kembali dalam pesta demokrasi selanjutnya.
Sementara, lanjutnya, negarawan akan bertindak dengan memikirkan masa depan generasi penerus bangsa.
“Nah ini yang saya merinding menyebutnya, bagaimana generasi kita berikutnya mahasiswa saya kebetulan banyak menjadi anggota DPR, DPRD maksud saya juga mereka mengatakan, saya semakin malu ditanya kepada semua orang termasuk anak cucu saya kalau tidak punya uang jangan bermimpi menjadi pemimpin. Karena begitu besarnya pos politik yang harus dikeluarkan,” kata Nurliah.
“Jadi anak-anak bangsa kita yang punya kapasitas mereka sekarang bagaimana kita bisa menjaga bahwa mereka bisa tetap jadi pemimpin karena mereka punya kapasitas bukan karena mereka punya modal, selain dari kapasitas,” katanya.