Beruntungnya anak itu masih dapat mengontrol diri dan memilih menemui dokter ahli kejiwaan. Dari sana juga, akhirnya orang tuanya baru mempercayai kondisi anaknya.
“Maka betapa pentingnya perhatian orang tua pada anak kalau ada masalah, orang tua pasti tahu kalau anaknya ada masalah,” tutur Ganjar.
Orang tua, kata Ganjar, perlu mengetahui persis potensi masing-masing anak. Ia pun mengingatkan agar orang tua tak mudah ambil jalan marah-marah untuk mendisiplinkan anak.
“Contohnya banyak sekali orang yang pendidikan IPA atau IPSnya enggak pintar, matematika enggak pintar, tapi ternyata saat nyanyi suaranya bagus banget,” jelas Ganjar.
Selain peran orang tua, Ganjar juga meyakinkan aksesibilitas untuk kesehatan mental akan dipermudah. Misalnya, nantinya akan ada tempat aduan terkait kekerasan hingga kesehatan mental yang diterima untuk kemudian dicatat.
“Justru kemudian yang penting dilakukan adalah mencatat lalu nanti itu diolah, kenapa itu bisa terjadi? Bagaiamana kemudian langkah konkretnya, komunikasi,” tutupnya.