Sementara itu, klaster ancaman bencana ketiga yakni hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, abrasi pantai, dan lain sebagainya. Doni mengatakan klaster bencana ini terjadi setiap tahun.
"Dan ini terjadi setiap tahun. Dan korbannya sangat besar," ucapnya.
Lalu, klaster ancaman keempat yakni bencana nonalam seperti pandemi covid-19. Menurut Doni Indonesia akan berkoordinasi dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk membahas studi kasus covid-19 di berbagai negara dalam acara GPDRR pada 2022 mendatang. Indonesia menjadi tuan rumah dalam forum internasional tersebut.
"Panitia akan berkoordinasi dengan pihak United Nation (UN) untuk membahas studi kasus negara mana yang diberikan kesempatan untuk sampaikan langkah penanganan yang telah dilakukan sehingga memberikan keberhasilan dalam kendalikan wabah covid-19," tukas Doni.
Sebagaimana diketahui, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah pada acara Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada 2022. Ini merupakan forum dua tahunan yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)/United Nations Office for Disaster Risk Reduction untuk mendiskusikan kemajuan dan tren terbaru penanganan bencana.
"Forum ini akan dihadiri 193 negara, jadi memang ini akan menjadi sebuah forum besar dan dihadiri kurang lebih nanti 5000-7000 peserta, oleh sebab itu ini harus dipersiapkan dengan baik," ujar Presiden Jokowi.