PEKANBARU, iNews.id - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan mengusung inisiatif strategis dengan menghidupkan kembali sumur-sumur lama yang tidak produktif. Inovasi yang disebut e-MARS (Minas Advanced Reservoir Management) ini berhasil mengaktifkan kembali lebih dari 700 nonproduktif di WK Rokan sejak alih kelola pada Agustus 2021 lalu.
Metodologi reaktivasi sumur e-MARS ini pada prinsipnya berupa inisiatif para perwira (pekerja) PHR untuk memilah dan melakukan penghitungan ulang seluruh data relevan sumur idle di sebuah lapangan.
Akurasi perhitungan kemudian ditingkatkan secara konsisten, komprehensif, dan otomatis dengan dibantu kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), mulai dari perencanaan, evaluasi kandidat hingga eksekusi. Dengan demikian, prosesnya menjadi jauh lebih baik, lebih cepat, efektif, dan efisien.
e-MARS merupakan pendekatan teknologi terbukti (proven strategy) yang diformulasikan dari hasil studi komprehensif serta proyek percontohan, yang kemudian dijadikan basis informasi (knowledge-base) oleh AI expert system. Dengan begitu, proses evaluasi dapat dilakukan secara otomatis.
Inovasi e-MARS terbukti berhasil meningkatkan produksi dan mempercepat proses evaluasi kandidat secara signifikan pada pekerjaan reaktivasi sumur tidak aktif di Lapangan Minas yang berdampak pada peningkatan produksi PHR di Blok Rokan.
“Inovasi dengan mengubah metode kalkulasi serta perlakuan data yang kemudian menghasilkan value creation (penciptaan nilai) sebesar ini nyaris tanpa tambahan biaya. Seluruh upaya tersebut kami lakukan menggunakan sumber daya internal PHR,” ujar Team Manager Minas PHR Irdas.