Ekonom Noorsy Ungkap Akar Kegaduhan Politik dan Tudingan Makar, Ini Penjelasannya

Dwi Narto
Ekonom Ichsanuddin Noorsy dalam acara Rakyat Bersuara. (Foto: Tangkapan Layar)

Dia mencontohkan saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan kasus yang menimpa Habib Rizieq, yang justru dijerat hukum karena menyuarakan demokrasi. Noorsy mengutip Mac Black yang mengatakan bahwa 'sistem itu sendiri yang menciptakan masalah'.

Dampak dari sistem ini, lanjut Noorsy, terlihat dari persepsi publik terhadap aparat kepolisian yang dianggap sebagai alat kekuasaan, bukan lagi sebagai pengayom. 

Kondisi ini bahkan memicu persaingan tidak sehat antara TNI dan Polri. Noorsy mengaku pernah menyampaikan hal ini dalam seminar di PTIK, menyoroti ketidakadilan alokasi anggaran yang menimbulkan kecemburuan serius.

Secara ekonomi, Noorsy menyimpulkan bahwa sejak era reformasi, sistem demokrasi liberal telah membawa konsekuensi buruk, seperti deindustrialisasi, melemahnya kedaulatan ekonomi, dan menguatnya oligarki. 

"Akibatnya, jurang kaya-miskin semakin lebar: yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin," tuturnya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
2 bulan lalu

Analis Politik UNJ Ubedilah Badrun Duga Ada Aktor di Balik Pengerahan Massa Demo Ricuh, Siapa?

Nasional
2 bulan lalu

Peneliti Media dan Politik Buni Yani Ungkap Tanda CIA Terlibat di Demo Ricuh, Apa Itu?

Shorts
3 bulan lalu

Keras Ferry Irwandi Gausa Ngomong Soal Makar Kalau Pemerintah Berjalan Baik Ini Semua Tak Akan Terjadi

Nasional
2 hari lalu

Pengacara Klaim Roy Suryo cs Dikriminalisasi: Ada Penyelundupan Pasal

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal