Namun Azis juga memahami tak semua lembaga survei itu membuat hasil yang tidak benar, berdasarkan pesanan pihak tertentu.
“Saya tahu ada beberapa lembaga survei yang independen yang bekerja tanpa agenda politik dan bebas dari subjektivitas sehingga hasilnya obyektif, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan. Sementara, di sisi lain, banyak sekali lembaga survei yang tidak independen, yang menjadi bagian dari agenda kepentingan politik tertentu dan tentu mereka bakal tidak netral, sehingga datanya tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Azis.
Azis juga menjelaskan, jika mendekati tahun politik, khususnya mendekati Pilpres 2024, publik akan banyak menjumpai lembaga survei yang meluncurkan hasil survei yang beragam tergantung dari latar belakang masing-masing, atas pesanan siapa, untuk kepentingan siapa dan seterusnya.
“Intinya, kita harus hati-hati membaca data. Jangan sampai salah dalam menganalisa," tutur Azis.
Airlangga Hartarto disebut layak disebut sosok berkualitas baik sebagai Menko Perekonomian maupun sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Penilaian itu masuk
dalam sebuah monitoring yang dilakukan lembaga independen seperti Indonesia Indicator terhadap tokoh-tokoh yang berpengaruh di media, awal Januari lalu menunjukkan temuan yang signifikan terhadap popularitas sejumlah pejabat publik di Indonesia.