Untuk mencairkan suasana, majelis hakim pun menenangkan dan meminta para audiens, terdakwa, dan tim pengacaranya agar tenang dan berkepala dingin. Irjen Napoleon pun meminta maaf atas perbuatannya yang menggebrak meja itu.
"Saya sudah terlalu sering dihina oleh publik dengan kasus yang sama, saya diam. Namun, apabila junjungannku dinista, percuma sholatku, percuma hajiku, percuma semua ya Allah, saya tidak sanggup untuk menerima ya Allah, orang yang ketawa-ketawa, dihina akidahnya lebih baik dia berkain kafan daripada hidup," kata Napoleon.
"Tolong sidang ini sudah baik di awal, tenang, ini dilihat orang hanyak," kata hakim Djuyamto menengahi.