Empat Prajurit TNI Legendaris Ini Ternyata Blasteran, Dari Pahlawan Revolusi hingga Pendiri Kopassus

Mohammad Atik Fajardin
Empat prajurit TNI legendaris yang ternyata blasteran. (Foto: Istimewa)

3. Laksamana Muda TNI John Lie

Laksamana Muda TNI John Lie merupakan sosok kelahiran 11 Maret 1911 di Kota Manado, Sulawesi Utara. John Lie atau Lie Tjeng Tjoan dilahirkan dari pasangan suami istri keturunan Tionghoa, Lie Kae Tae dan Oei Tjeng Nie Nio.

Pada masa Perang Dunia Kedua, dia dan beberapa pemuda lainnya bekerja di maskapai pelayaran Koninlijk Paketvaart Maatschapij (KPM).

Pada Februari 1946, usai kekalahan Jepang akibat pemboman Nagasaki dan Hiroshima (6 dan 9 Agustus 1945), John Lie dan teman-temannya pulang ke Indonesia. Namun, saat singgah 10 hari di Singapura, John Lie memanfaatkan waktu tersebut untuk mempelajari sistem pembersihan ranjau laut.

Saat itu, Royal Navy di Singapura mengadakan pelatihan. Dengan mengikuti pelatihan ini, John Lie meningkatkan kemampuannya soal taktik perang laut, khususnya operasi kapal logistik di saat perang.

John Lie berharap pelatihan itu menjadi modal untuk bisa bergabung dalam laskar perjuangan mengusir penjajah dari Indonesia. Sesampainya di Indonesia, tepatnya pada Mei 1946, John Lie menghadapi pimpinan Laskar Kebaktian Rakyat Indonesia (LKRI), Hans Pandelaki dan Mohede di Jakarta. Saat bertemu kedua orang penting ini, John Lie menyampaikan niatnya.

Hasilnya, John Lie diterima bergabung di LKRI dan diberi surat pengantar untuk bertemu Menteri Keuangan AA Maramis. Sang Menteri Keuangan lalu meminta John Lie menghadap Kepala Staf Angkatan Laut RI (ALRI) di Yogyakarta yang saat dijabat Laksamana M Pardi.

John Lie pun berangkat menghadap M Pardi. Kepada Pardi, John Lie menyampaikan dirinya ingin ikut mempertahankan kemerdekaan NKRI. John Lie meninggal pada 28 Agustus 1988, di Jakarta.

4. Letkol Inf Mohammad Idjon Djanbi

Letnan Kolonel (Letkol) Inf Mohammad Idjon Djanbi memiliki catatan tersendiri, terutama dalam sejarah berdirinya Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dia merupakan salah satu figur yang turut berperan dalam lahirnya Kopassus.

Dilansir dari buku kopassus Inside Indonesia's special forces, Kisah Idjon Djanbi dalam mendirikan Kopassus dimulai dari AE kawilarang yang ingin membentuk pasukan khusus saat melawan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 16 April 1952.

Keberanian dan ketegasan pemilik nama lengkap Rokus Bernardus Visser ini dalam pertempuran, membuat namanya terus dikenang meski bukan Warga Negara Indonesia (WNI).

Pasca terjadinya agresi militer Belanda, Visser memilih untuk keluar dari militer dan beralih menjadi petani bunga di Lembang, Jawa Barat. Di sini dia menjadi mualaf dan mengubah namanya menjadi Mochammad Idjon Djanbi.

Pria kelahiran 13 Mei 1914, Boskoop, Belanda ini kemudian hidup di Lembang dan kemudian ditemui oleh Letda Aloysius Soegijanto untuk membahas pembentukan pasukan komando. Pasalnya, Idjon Djanbi memiliki banyak keahlian bertempur.

Mulai dari keahlian menggunakan senjata hingga pertarungan tangan kosong. Kemudian dia dipilih menjadi pelatih sipil di CIC II. Namun dia meminta agar pangkatnya harus lebih tinggi dari calon siswanya.

Seiring berjalannya waktu, pasukan elite ini semakin matang. Mereka berhasil mengatasi pemberontakan DI/TII dan PRRI/Permesta. Dari peristiwa tersebut, niat untuk membentuk pasukan khusus di Angkatan Darat semakin besar.

Pengangkatan Idjon menjadi Mayor Infanteri TNI dengan NRP 17665 ini diputuskan Menteri Pertahanan kala itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada 1 April 1952. Idjon mendapat tugas untuk melatih para perwira dan bintara dalam pembentukan pasukan khusus.

Pasukan khusus Kesatuan Komando Teritorium Tentara III/Siliwangi, disingkat Kesko III kemudian dibentuk pada tanggal 16 April 1952. Pasukan tersebut dipimpin oleh Idjon, tanggal tersebut juga diperingati sebagai hari jadi Kopassus. Idjon Djanbi meninggal pada 1 April 1977, Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Mutasi TNI, Mayjen Hendy Antariksa Jabat Pangdam Bukit Barisan

Nasional
2 hari lalu

Panglima TNI Mutasi 57 Pati, Mayjen Krido Pramono Jadi Pangdam Mulawarman

Nasional
6 hari lalu

Pesawat Airbus A400M Tiba, Prabowo Perintahkan TNI Tambah Batalyon Kesehatan

Nasional
6 hari lalu

Prabowo Yakin Pesawat Airbus A400M Bisa Tambah Kekuatan Udara Indonesia

Nasional
7 hari lalu

Momen Humanis Prajurit TNI Bantu Renovasi Rumah Adat Honai di Papua Pegunungan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal