Epidemiolog Ungkap Potensi Virus H5N5 Masuk Indonesia Kecil, tapi Harus Waspada!

Muhammad Sukardi
Ilustrasi burung liar pembawa virus H5N5. (Foto: Ilustrasi AI)

"Dan kontak antara burung liar dan unggas peliharaan atau peternakan tradisional itu bisa meningkatkan peluang spillover tadi. Jadi, ada peluang penularan antarhewan," tambahnya. 

Selain itu, faktor lain yang meningkatkan risiko adalah di Indonesia ini banyak peternakan kecil dan pasar unggas hidup atau pasar basah yang belum dikelola dengan baik, dan ini memberi peluang risiko amplifikasi. 

"Terlebih, biosecurity Indonesia itu masih lemah, apalagi kalau bicara soal burung liar," ungkap dr Dicky. 

Terlepas dari itu, faktor yang menurunkan risiko masuknya H5N5 ke Indonesia ialah Indonesia adalah negara kepulauan. Dan karena kasus pertama ditemukan di Amerika Serikat, secara geografis Indonesia jauh sekali dari AS. 

Karena itu, saran dr Dicky adalah perkuat surveilans, termasuk deteksi aktif pada unggas, di pesisir, di pasar, di peternakan. Menurutnya, ini harus dilakukan secara berkala dan terutama berfokus pada area migrasi burung air. 

Selain itu, perkuat laboratorium juga diperlukan, termasuk jalur pelaporannya. Mengingat Indonesia itu banyak peternakan burung, ayam, dan para pengelola peternakan ini perlu dilatih untuk meningkatkan skill biosecurity-nya.

Editor : Muhammad Sukardi
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Virus H5N5 Menginfeksi Manusia untuk Pertama Kalinya, OTW Pandemi Baru?

Health
2 hari lalu

Mengerikan! Pria Ini Sakit Parah akibat Virus Misterius, Kasus Pertama di Dunia

Health
22 hari lalu

Virus Influenza A Menggila di Malaysia, Sekolah Ditutup Sementara!

Health
1 bulan lalu

China Diserang Virus Flu Baru, OTW Pandemi Lagi?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal