JAKARTA, iNews.id – Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi–Ma’ruf Amin, Erick Thohir, menanggapi reaksi kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 02 yang tak memercayai hasil hitung cepat atau quick count Pemilu 2019 yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Dia menuturkan, pada 2017, kubu Prabowo bersama Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Ketika itu, baik Prabowo maupun tim suksesnya, mengakui hasil hitung cepat lembaga-lembaga survei yang memenangkan Anies-Sandi.
“Ketika Pemilu (Pilkada) DKI, ketika Pak Anies dan saudara kita, sahabat kita, Saudara Sandi kan menang. Bahwa itu hasilnya juga QC (quick count) yang menjadi hasil. Saya rasa tidak ada yang keberatan,” kata Erick di Jakarta, Minggu (21/4/2019).
Dia menyayangkan jika sekarang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi justru tidak memercayai proses yang berjalan di quick count Pemilu 2019. Padahal, sepanjang sejarah, hitungan cepat tersebut hampir tidak melakukan kesalahan angka yang terlalu signifikan ketika dibandingkan dengan hasil hitungan resmi KPU.
“Jadi, sangat disayangkan sekali kalau pada saat ini, jelas QC ini hasil dari 12 lembaga survei ternama, juga masih dipertanyakan. Kalau mereka juga masih tidak percaya,” ungkap Erick.
Mantan presiden direktur klub sepak bola Italia Inter Milan itu mengatakan, pihaknya yakni TKN Jokowi–Ma’ruf bakal mengundang media dan masyarakat untuk bersama-sama melihat data yang sudah masuk di pihaknya. “Itu juga membuktikan kalau kita ini menyajikan data yang sah dan real. Kita tidak punya DNA dalam arti menipu atau curang. Saya rasa figur Pak Jokowi juga bukan figur seperti itu,” tuturnya.