JAKARTA, iNews.id – Maraknya peredaran poster “Raja Jokowi” di sejumlah wilayah menuai kontroversi di tengah masyarakat. Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi–Ma’ruf, Erick Thohir, pun mengaku telah mengetahui persoalan itu.
Menurut dia, polemik tersebut tidaklah pantas diributkan lantaran posisi raja tidak sesuai dengan sistem pemerintahan Indonesia. “Saya rasa sistem negara kita itu kan demokrasi. Presiden dibatasi juga dua kali (periode jabatan). Jadi, saya agak bingung kalau tiba-tiba kok (Jokowi) jadi raja,” ujar Erick saat ditemui di Jokowi Center, Jalan Mangunsarkoro, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).
Jika kekuasaan Presiden Jokowi dibuat menjadi seumur hidup, kata Erick, dia adalah orang pertama yang akan keluar dari TKN Jokowi–Ma’ruf jika masa jabatan presiden tidak dibatasi. “Mungkin kalau Pak Presiden Jokowi, misalnya jadi presiden seumur hidup atau jadi raja, ya mungkin saya orang pertama yang mundur daripada tim kampanye. Karena saya percaya demokrasi,” ucapnya.
Erick mengatakan, dia percaya demokrasi saat ini sangat terbuka walaupun di beberapa sektor harus ada yang ditingkatkan dan diperbaiki. Dia berpendapat, demokrasi kebablasan harus dihindari di Indonesia.
“Kalau demokrasi kebablasan kasihan rakyat, akhirnya kekuatan yang tadinya dipegang oleh semua kelompok, jadi hanya dipegang beberapa kelompok eksklusif. Nah kita kan enggak mau seperti itu. Yang namanya demokrasi kan terbuka,” kata dia.