“Apa bedanya kita dengan istana. Di sini 560 (anggota), tahun depan sudah 575 pejabat negara. Kenapa pengamanannya sedemikian lemah, padahal ada Peraturan Presiden nomor 43/2004 tentang pengamanan objek vital,” ujar politikus Partai Golkar ini.
Sementara itu, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, salah satu poin kesimpulan rapat menugaskan tim dari kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah untuk mencari lokasi baru sebagai pengganti lapangan tembak senayan.
Gatot mengakui, standar lapangan tembak di luar negeri pada umumnya ditempatkan di pinggiran kota sehingga aspek keamanan terpenuhi. Begitu juga dengan suara letusan jadi tidak terdengar masyarakat.
”Jadi intinya, di manapun lokasinya nanti lapangan tembak itu akan ditingkatkan standar prosedurnya sehingga minimal yang boleh masuk hanya orang yang memiliki kartu tanda anggota (KTA),” kata dia.