Freeport Ungkap Dampak Kebakaran Smelter dan Longsor Grasberg, Gagal Capai Target 2025

Iqbal Dwi Purnama
Tambang Freeport. (Foto: iNews.id)

Tony menegaskan Freeport terus melakukan langkah pemulihan, baik di smelter maupun tambang GBC, agar produksi dapat kembali pada level normal.

Namun demikian, meski produksi turun, pendapatan PTFI diproyeksikan akan tetap berada di level lebih tinggi dari target, yakni yakni 4,1 miliar dolar AS, atau 117 persen dari target 3,7 miliar dolar AS. Hal ini terjadi karena lonjakan harga emas dan tembaga. 

Harga tembaga diproyeksikan 19 persen lebih tinggi dari RKAB 2025, sementara harga emas 80 persen lebih tinggi dari target RKAB 2025.

Tony mengatakan, kenaikan harga komoditas dunia membuat pendapatan Freeport masih berada di level kuat. Penjualan diproyeksikan mencapai 8,05 miliar dolar AS, atau 82 persen dari target 10,4 miliar dolar AS.

"Jadi kalau kita lihat produksi hanya 70 persen untuk tembaga, tapi pendapatannya bisa naik 19 persen, total 119 persen. Emas juga, di RKAB proyeksi harga emas USD1900/0z, tapi kita cek harganya masih di USD3.000/oz. Jadi pendapatan masih tetap tinggi, padahal produksi berkurang sekitar separuhnya," pungkasnya.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
4 hari lalu

Freeport Indonesia Targetkan Tambang Grasberg Beroperasi Penuh Tahun Depan usai Longsor

Nasional
2 bulan lalu

Tambang Freeport Belum Beroperasi usai Longsor, Bahlil: Masih Proses Audit

Bisnis
2 bulan lalu

Profil Tony Wenas, Jejak Karier Bos Freeport Indonesia

Bisnis
2 bulan lalu

Tak Cuma Lepas 12% Saham Gratis, Freeport Juga Mau Bangun Sekolah dan Rumah Sakit

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal