Hasil pertemuan itu lantas ditindaklanjuti dengan pakta komitmen perjuangan para kyai, ulama dan Laju Indonesia bersama Pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo - Mahfud MD yang diberi nama Piagam Perjuangan Nurul Huda dan ditandatangani langsung Ganjar Pranowo, Rieke Diah Pitaloka dan Pengasuh Pesantren Nurul Huda Bekasi KH Atok Romli Musthofa.
Selanjutnya di hadapan kiai, ulama, santri dan masyarakat yang hadir, Kiai Enha didapuk membacakan Komitmen Perjuangan tersebut.
Secara umum pakta itu berisi tiga komitmen perjuangan politik legislasi dan politik anggaran untuk terwujudnya pesantren vokasi atau kejuruan yang terhubung dengan dunia industri agar lulusan pesantren banyak berkiprah di industri nasional.
Kemudian santri pondok pesantren diharapkan mendapatkan jaminan kesehatan santri sesuai prinsip sistem jaminan sosial nasional, dan karenanya secara afirmatif perlu ada kerjasama antara pesantren dengan BPJS Kesehatan.
Selanjutnya, yang tidak kalah penting, politik legislasi dan politik anggaran juga diperjuangkan untuk kesejahteraan pengajar dan pendidik pesantren terkait upah layak dan lima jaminan yan termaktub dalam Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
KH Atok Romli selalu tuan rumah menyampaikan, shalawat kebangsaan adalah ikhtiar mendoakan bangsa dan negara, sekaligus berdoa untuk kemenangan Ganjar-Mahfud dalam kontestasi Pilpres 2024. Shalawat Nariyah pun dikumandangkan bersama-sama.
"Dulu di sini ada acara istighotsah kubro yang dihadiri Kiai Ma'ruf Amin. Alhamdulillah Kiai Ma'ruf Amin berhasil menjadi Wakil Presiden. Saat ini, di tempat yang sama kota bershalawat semoga Pak Ganjar direstui Allah Ta'ala memimpin bangsa ini, menjadi Presiden Indonesia," tuturnya.
Shalawat Kebangsaan itu diakhiri dengan doa bersama dan memberikan kejutan untuk Putra Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh, Zinedine Alam Ganjar yang berulang tahun genap usia 22 tahun.