JAKARTA, iNews.id - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mengaku geregetan atau gemas dengan program satu data Indonesia. Meski sudah dicanangkan lama, tetapi program itu sampai saat ini belum terwujud dengan baik.
"Padahal ini adalah kunci untuk memajukan Indonesia. Saya itu gemas sekali, kok nggak beres-beres ya ini," kata Ganjar saat diskusi bersama Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia di Djakarta Theater, Minggu (17/9/2023)
Ganjar mengatakan, banyaknya persoalan terkait program jaring pengamanan sosial di Indonesia karena datanya asal-asalan. Contoh, banyak pembagian PKH, bansos yang tidak tepat sasaran atau masih banyak orang kaya yang menggunakan tabung gas 3 kg meski sebenarnya itu untuk keluarga miskin.
"Ya karena datanya tidak presisi. Padahal saya kira, dengan KTP saja bisa kok untuk mendata semua problem yang kita miliki," katanya.
Untuk itu, Ganjar menjadikan satu data Indonesia sebagai salah satu program prioritas jika dia terpilih sebagai presiden. Dengan beresnya pendataan, maka seluruh sektor dan subsektor bisa tertangani dengan baik.
"Sehingga perencanaan kita ke depan akan lebih presisi. Semuanya berbasis data. Kalau ini tidak terjadi, ya sulit," ujar dia.
Ganjar juga mendapat informasi, program satu data Indonesia sulit terwujud karena adanya ego sektoral dari berbagai pihak.
"Ya harus tegas, kalau sektor ini dan sektor itu tidak mau, ya sudah tekan saja. Tunjuk mereka dan perintahkan harus selesai. Top leader harus ambil alih dan mesti selesai besok. Itu pasti bisa," katanya, disusul tepuk tangan para akademisi yang hadir.
Pada momen itu, ada salah satu audiens yang berteriak. Dia mengatakan program satu data Indonesia bisa terwujud jika Ganjar menjadi presiden.