BOGOR, iNews.id - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, menegaskan kesejahteraan nelayan menjadi prioritas utama yang harus diperjuangkan. Salah satunya dengan memperketat kapal asing yang menangkap ikan di laut Indonesia.
"Bicara soal maritim, laut dan perairan Indonesia itu sangat besar. Sayang, dari 77 persen laut dan perairan kita, kontribusinya untuk GDP negara baru 7,6 persen. Ini karena potensi itu belum dikelola maksimal dan kedaulatan laut kita belum bisa ditegakkan," kata Ganjar di hadapan para akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam acara Food & Agriculture Summit III di IPB International Convention Center, Bogor, Selasa (19/12/2023).
Berdasarkan data, kata Ganjar, Indonesia sangat rentan terhadap ilegal, unreported, unregulated fishing (IUU). Apalagi, indeks IUU Indonesia hanya berada di angka 6 dari 152 negara.
Dia menegaskan kedaulatan laut menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibereskan. Menurutnya, cara yang bisa ditempuh dengan menegakkan aturan bagi nelayan asing dan menyelesaikan sengketa perbatasan maritim dengan negara tetangga.
"Kita butuh ketegasan soal ini. Sebab kalau tidak, potensi laut kita akan diambil alih oleh negara asing. Bayangkan ada berita nelayan asing ditangkap usai 17 tahun mencuri ikan di laut Indonesia. 17 tahun lho, itu waktu yang sangat lama," katanya.
Dirinya meyakini jika kedaulatan laut terwujud, nelayan Indonesia akan sejahtera. Sebab, seluruh potensi ekonomi biru yang ada bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.