“Jadi, jika ada calon terlihat sholat, ikut pengajian, dan seterusnya, itu bukan politik identitas. Tapi bagian sisi religiusitas,” ungkapnya.
Adi pun mengingatkan agar pelaku politik atau elite politik mengerti keadaan serupa. Menurutnya tidak semua aktivitas atau simbol keagamaan termasuk dalam politik identitas.
“Repot kalau orang pakai kopiah dituding politik identitas. Repot kalau orang sholat, ngaji, sedekah, dan lain-lain dituding politik identitas,” tutupnya.