Pasalnya, acara yang kerap menghadirkan ribuan jemaah ini dapat membangkitkan spiritualitas masyarakat.
“Tadi Habib selalu menyampaikan itu dari waktu ke waktu kita membuat event Jateng Bersholawat, kesannya komplet. Jadi ada pesan kebaikan, keagamaan, tapi juga sekaligus juga kebersamaan,” tuturnya.
Di samping itu, kata Ganjar, Jateng Bersholawat juga menjadi ruang bagi pemerintah untuk berkomunikasi kepada masyarakat. Sebab itu, dalam setiap perhelatannya acara ini juga menyuguhkan beberapa refleksi pembangunan provinsi.
“Kita coba review beberapa yang sudah kita kerjakan, beberapa yang belum tercapai. Apalagi di Brebes ini ada potensi bagus, biasanya orang tahu telur asin, kemarin kita sudah bisa ekspor bawang merahnya dengan produktivitas yang lebih baik. Mudah-mudahan jadi contoh,” kata Ganjar.
Jateng Bersholawat digagas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat awal menjabat di tahun 2013. Atas masukan alim ulama, Ganjar menginisiasi program yang dapat diikuti seluruh umat Islam tersebut.
Tepat pada 2023, sudah 10 Jateng Bersholawat dilaksanakan Ganjar. Di pengujung masa jabatan pria berambut putih itu, tidak sedikit masyarakat yang ingin Jateng Bersholawat terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang.