Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag, Sahrion, menuturkan bahwa Akminas 2025 dilaksanakan dalam dua tahap, yakni daring dan luring. Tahap daring telah digelar beberapa hari sebelumnya, sedangkan tahap luring berlangsung pada 8-11 Oktober 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 1.192 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan di Indonesia, mencakup Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Setelah melalui seleksi administratif, penilaian komitmen, serta peninjauan potensi kepemimpinan, terpilih 100 mahasiswa terbaik untuk mengikuti tahap luring di Jakarta.
“1.192 mahasiswa lintas agama ini menjadi representasi semangat kepemimpinan nasional yang mencerminkan keberagaman agama, budaya, dan daerah,” kata Sahiron.
Dia menjelaskan, Akminas bukan sekadar forum pelatihan kepemimpinan, melainkan juga ruang kolaboratif lintas iman dan lintas kampus untuk menumbuhkan nilai-nilai kemandirian, toleransi, dan moderasi beragama di kalangan mahasiswa.
“Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Kementerian Agama adalah rumah bersama bagi seluruh umat, tempat di mana moderasi, kerukunan, dan semangat kebangsaan tumbuh berdampingan,” ujarnya.
Akminas 2025 mengusung tema “Meneguhkan Keberagaman, Membangun Peradaban untuk Indonesia Emas 2045.” Tema ini, kata Sahrion, mencerminkan semangat menyiapkan generasi muda yang tangguh, berintegritas, berwawasan.