"Fakta ini sekaligus memastikan bahwa gempa yang terjadi bukan dipicu gempa vulkanik," ujar dia.
BMKG juga menganalisis mekanisme sumber gempa yang menunjukkan bahwa gempa ini memiliki pergeseran mendatar atau geser. Gempa yang terjadi tidak dipicu oleh aktivitas sesar Citarik.
"Karena pusat gempa utama dan susulannya tersebar jauh di sebelah barat jalur sesar Citarik," lanjut dia.
Menurutnya gempa yang merusak di wilayah ini bukan pertama kali terjadi. Kejadian serupa juga pernah terjadi pada Maret 2020 dengan ratusan rumah rusak di enam kecamatan, termasuk Kabandungan, Sukabumi.
Pada Desember 2023, gempa juga terjadi di Pamijahan dan Kabandungan yang menyebabkan 61 rumah rusak, dan pada Juli 2000 gempa juga merusak banyak rumah di beberapa kecamatan, termasuk Kabandungan.