JAKARTA, iNews.id – Gempa bumi besar sempat mengguncang Pulau Sangihe di Sulawesi Utara (Sulut) pada Sabtu (2/12/2023) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, pusat gempa itu berada di luar wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan hasil analisis gempa tektonik yang sempat mengguncang Pulau Sangihe itu. Menurut dia, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,53° LU ; 126,59° BT, atau tepatnya berlokasi di laut 420 km barat laut Pulau Karatung, Sulut, pada kedalaman 56 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina ke bawah Pulau Mindanao, Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ungkap Daryono dalam keterangannya.
Dia menuturkan, gempa bumi berdampak dengan skala III MMI di Naha, Sulut. Daryono pun memastikan gempa itu tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia.
“Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Naha, Sulawesi Utara dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.