Geologi ESDM: Erupsi Gunung Anak Krakatau 2 Km, Letusan 1883 12 Km

Aditya Pratama
Sekretaris Bidang Geologi KESDM, Antonius Ratdomopurbo menjelaskan peningkatan status Gunung Anak Krakatau menjadi siaga, di di Gedung KESDM, Jakarta, Kamis (27/12/2018). (Foto; iNews.id/Aditya Pratama)

Purbo mengatakan, naiknya status Gunung Anak Krakatau dari Waspada ke Siaga, hanya meletuskan lava pijar dari dalam perut gunung. Hal itu juga tidak akan menimbulkan tsunami secara.

"Setelah menggelegar (meletus), magma mengalir. Magma itu mengalir pelan-pelan menyentuh air. Itu tidak akan menimbulkan tsunami," katanya.

Dia memaparkan, dengan keluarnya strombolian (letusan) dari Gunung Anak Krakatau tidak akan menyebabkan tsunami secara langsung ke laut. "Itulah mengapa efek langsung dari gunung terhadap tsunami itu tidak ada karena magma itu berjalan pelan-pelan ke lereng, dan kemudian ke laut," ujarnya.

Purbo menambahkan, yang perlu diwaspadai pada peristiwa tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) adalah longsoran lereng gunung. Terkait hal itu, dia mengaaku, akan memberikan masukan ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) perihal apa saja yang perlu disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya tsunami.

Editor : Djibril Muhammad
Artikel Terkait
Nasional
2 tahun lalu

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Semburkan Abu Vulkanis Setinggi 200 Meter

Nasional
2 tahun lalu

PVMBG: Gunung Anak Krakatau 66 Kali Erupsi sejak Awal 2023

Nasional
2 tahun lalu

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, 50 Kali Meletus sejak Awal 2023

Nasional
3 tahun lalu

215 Longsor Terjadi selama 2023, 84 Orang Tewas

Nasional
3 tahun lalu

Gunung Anak Krakatau Erupsi Malam Ini, Masyarakat Diminta Jauhi Radius 5 Km dari Kawah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal