JAKARTA, iNews.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) cukup percaya diri tak akan kehilangan konstituen pada Pemilu 2019 mendatang meski sejumlah elite partai tersebut ramai-ramai bergabung ke Partai Bulan Bintang (PBB). PPP bahkan menilai gerakan yang tergabung di PPP Khittah itu tak banyak berpengaruh ke internal partai.
Sekjen DPP PPP Arsul Sani mengatakan, hijrah politisi PPP ke partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra itu bukan masalah besar atau luar biasa. Menurut dia, hal yang sama juga kerap melanda partai-partai lain dan tidak memberikan pengaruh besar. Arsul malah menuding alasan mereka bergabung ke PBB hanya untuk menarik simpati publik.
"Mereka kan politisi, jadi kalau melakukan move kan perlu alasan yang diperkirakan akan menarik perhatian," ungkap Arsul melalui pernyataan tertulisnya kepada iNews.id, Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Dinamika di partai berlambang kakbah ini memang tak pernah sepi. Sebelum konflik antara kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz, terjadi sejumlah konflik internal baik di masa kepemimpinan Suryadharma Ali maupun Hamzah Haz. Bahkan, pada 2002, terjadi perpecahan besar yang berakhir dengan lahirnya PPP Reformasi, lalu berganti nama Partai Bintang Reformasi (PBR).
Mengenai bergabungnya gerbong PPP Khittah yang dipelopori Ahmad Yani ke PBB, Arsul Sani menghormati keputusan tersebut. Selain Yani, elite PPP lainnya yang dikabarkan akan ikut ke PBB adalah Lulung Lunggana atau yang dikenal Haji Lulung.