"PPP hormati hak setiap orang untuk pindah partai, termsuk orang-orang yang sebelumnya merupakan kader PPP," ujar Arsul.
Bagi pengurus PPP pimpinan Romy, kata Arsul, pihaknya telah menawarkan kepada sejumlah elite PPP kubu Djan Faridz untuk menjadi pengurus dan ikut membesarkan PPP. Komunikasi tersebut dilakukan baik secara langsung maupun lewat perantara dari kalangan tokoh senior PPP. Namun, upaya tersebut terbentur tembok penghalang.
Arsul hanya mengingatkan agar politisi yang bergabung ke PBB agar tidak merasa mampu membawa jutaan pemilih PPP ikut ke parpol barunya. Menurutnya, para pemilih PPP tidak semudah yang dibayangkan akan bisa dibawa-bawa ke parpol lain.
"Meski bisa jadi mereka tidak setuju dengan suatu kebijakan DPP, tapi jangan bermimpi terus mereka akan meninggalkan PPP, apalagi ke partai yang juga belum jelas prospeknya akan lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) atau tidak," kata Arsul.
Arsul bahkan menyinggung elektabilitas PBB pada pemilu sebelumnya. "Para pemilih akan berpikir untuk memilih partai yang sudah dua kali pemilu tidak lolos dan bahkan suaranya cenderung menurun dari pemilu ke pemilu," katanya.