JAKARTA, iNews.id - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 menjadi yang terberat bagi Prabowo Subianto dibandingkan pilpres sebelumnya. Pilpres 2004 dan 2009 tidak ada pengerahan kepala daerah oleh calon incumbent seperti saat ini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Prabowo sudah tiga kali mengikuti kontestasi pilpres. Pada 2009 Prabowo maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Pilpres 2014, Prabowo juga maju sebagai calon presiden (capres) berpasangan dengan Hatta Rajasa. Saat ini Prabowo kembali maju sebagai capres berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno.
"Dari tiga kali Prabowo maju pilpres, kebetulan saya tetap jadi sekjen partai yang mengusung beliau, kami merasakan terus terang ini adalah bobot terberat beliau menjadi capres," ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Selain itu kepala daerah yang diusung Partai Gerindra juga tidak berani menyuarakan dukungan untuk Prabowo di pilpres saat ini. "Sekarang ini gubernur, bupati, wali kota seperti dikerahkan untuk memberikan deklarasi dukungan ke Jokowi-Maruf," ucapnya.