JAKARTA, iNews.id - Koalisi keumatan idealnya kumpulan dari partai Islam. Namun, kemungkinan itu sulit direalisasikan.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengatakan, partai Islam sekarang memiliki kepentingan masing-masing yang sulit disatukan.
"Apa mungkin partai Islam seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," ujar Desmond, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (7/6/2018).
Apalagi, kata dia waktu pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tinggal beberapa bulan lagi. Sementara, sampai saat ini belum ada satu pun konsolidasi untuk membahas koalisi tersebut.
"Hanya keajaiban yang bisa membentuk koalisi keumatan," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Presidium Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif mengatakan, seruan Habib Rizieq untuk membentuk koalisi keumatan disampaikan dalam pertemuan dengan Amien Rais dan Prabowo Subianto di Makkah, Arab Saudi beberapa waktu lalu.
"Sehingga akan berdampak pada kemenangan di Pilkada serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019," ujar Slamet melalui telepon, Minggu (3/6/2018).
Koalisi keumatan dimaksud melibatkan Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Bulan Bintang (PBB).