Dia menjelaskan, tidak semua orang dapat masuk ke dalam ruang BSPN. Menurutnya, PDIP sengaja membuka dapur internal untuk menjunjung prinsip keterbukaan dan transparansi. Bila ada keraguan, pengamat dipersilahkan datang mengecek langsung.
"Ini masuk restricted area, tapi kami buka karena ada yang klaim tanpa fakta. Kami siap diaudit dan dicek, karena ada dokumen otentik C1 sebagai sumber primer," ujarnya.
Kepala BSPN PDIP Arif Wibowo menjelaskan, di setiap kantor cabang partai setingkat kabupaten/kota, PDIP memiliki markas yang disebut 'Kamar Hitung'. BSPN bekerja menerima formulir C1 yang berisi hitungan suara dari setiap TPS.
Dia mengklaim bahwa data yang dihasilkan tanpa kesalahan. Jika terjadi kejanggalan, tim akan berkomunikasi ke daerah tempat terjadi kejanggalan dan mengecek apakah terjadi salah input dokumen atau lainnya
"Oleh karenanya kita jamin dari input data C1 yang masuk ke sistem PDI Perjuangan adalah data yang tervalidasi dan akurat," jelasnya.
Dia optimistis hasil penghitungan suara internal tak akan jauh berbeda dari perhitungan cepat sejumlah lembaga survei yang memenangkan paslon 01.