JAKARTA, iNews.id – Manuver Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mulai membuat gerah sejumlah partai politik lain pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Muhaimin dianggap sangat vulgar mempertontonkan syahwat politiknya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Sikap Muhaimin yang terang-terangan ingin menjadi pendamping Jokowi di Pemilu 2019 serta memunculkan wacana capres dan cawapres Gatot Nurmantyo-Muhaimin Iskandar dinilai sebagai bentuk bargaining position (posisi tawar) terhadap semua capres, terutama Jokowi.
Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, dalam konteks political game, bagi Golkar apa yang dilakukan oleh Muhaimin sebenarnya wajar dan biasa.
”Namun sebagai partai politik yang sudah menyatakan pencalonan kembali pak Jokowi sebagai Presiden untuk masa jabatan yang kedua, bersama Nasdem, Hanura, PPP, dan PDIP, kami tentu belum bisa mengambil sikap terhadap keinginan Muhaimin, terutama untuk menjadi cawapres Jokowi,” kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Doli Kurnia mengungkapkan, hingga saat ini seluruh parpol pengusung Jokowi belum sampai pada pembicaraan mekanisme penetapan, apalagi penentuan nama cawapres. Masing-masing parpol masih mengkaji, menimbang, dan menyusun opsi-opsi, termasuk mempersiapkan cawapres dari internal masing-masing partai.