JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 5.464 warga mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Berdasarkan data per 10 Januari 2024 pukul 18.00 WITA, jumlah tersebut terdiri dari 2.659 pengungsi laki-laki dan 2.805 perempuan.
“Data terpilah dari total tersebut, di antaranya lansia 575 jiwa, anak-anak 312, ibu menyusui 118, balita 76, ibu hamil 23 dan disabilitas 12. Peningkatan jumlah pengungsi seiring adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur,” Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis (11/1/2024).
Pria yang akrab disapa Aam itu mengatakan, warga yang mengungsi berasal dari 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Wulanggitang, Titehena, Demon Pagong, Ile Bura dan Larantuka. “Jumlah pengungsi terbesar dari Kecamatan Wulanggitang, sebanyak 3.609 jiwa. Berikutnya pengungsian dari Kecamatan Titehena sejumlah 1.698,” tuturnya.
Aam mengatakan, penambahan warga yang mengungsi disebabkan adanya kenaikan status aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas). Perubahan status berlaku sejak 9 Januari 2024, pukul 23.00 WITA.
"Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selanjutnya menetapkan rekomendasi, salah satunya tidak ada aktivitas pada radius 4 km. dari puncak gunung dan sektoral 5 km arah barat laut-utara," kata dia.
Aam mengatakan pemerintah setempat telah menetapkan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki selama 14 hari. “Ini terhitung sejak 1 hingga 14 Januari 2024. Melalui penetapan status, pemerintah daerah dapat mengoptimalkan sumber daya untuk penanganan darurat, khususnya penanganan warga yang mengungsi,” ujarnya.