“Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen,” ujar Wafid.
Visual kawah menunjukkan adanya bukaan yang mengarah ke timur laut-timur. Hal ini berpotensi menyebabkan aliran material erupsi ke arah tersebut jika terjadi letusan.
Sejak 24 Mei 2025, PVMBG mengamati adanya lava hitam seluas 87.000 meter persegi yang mengisi kawah. Hingga kini belum ada penambahan material, namun aktivitas ini mengindikasikan potensi erupsi eksplosif.
“Asap embusan tampak di sekitar kawah dengan tekanan lemah hingga sedang. Asap juga terlihat pada area puncak sisi barat laut yang menyerupai rekahan dan cenderung tipis, sedangkan pada tembusan solfatara di sisi timur laut, asap tampak tipis,” kata Wafid.
Gempa vulkanis dalam mengalami lonjakan signifikan. Rata-rata hanya 8–10 kejadian per hari, namun pada 17 Juni 2025, tercatat 50 kali hanya dalam 2 jam.