Dari aspek kegempaan, tercatat 82 kali gempa guguran dengan amplitudo 2–25 mm dan durasi 38,61–202,6 detik. Selain itu terdeteksi 62 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2–30 mm, selisih waktu S-P 0,2–0,9 detik, dan durasi 9,15–50,02 detik. Tiga kali gempa tektonik jauh juga terekam dengan amplitudo 2–23 mm dan durasi 51,5–90,46 detik.
PVMBG menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi berada pada Level III Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran Gunung Merapi pada sektor selatan–barat daya. Daerah potensi bahaya meliputi alur Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km dari puncak.
Pada sektor tenggara, potensi bahaya meliputi alur Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh maksimal 5 km. Selain itu, lontaran material vulkanis bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius hingga 3 km dari puncak Gunung Merapi.