Gus Ami juga mengimbau agar tetap menjaga jarak, termasuk untuk tidak mudik ke kampung halaman saat lebaran. "Jadi kalau lebaran jarak jauh saja, tidak usah pulang kampung sementara. Kalau ketemu, kita tidak usah salaman dulu, tapi dengan jarak minimal dua meter," katanya.
Kerumunan massa, kata Gus Ami, juga harus mulai dibatasi maksimal 20 orang. "Ini semua untuk ketahanan sosial yang harus kota siapkan sehingga menghadapi apa pun bahayanya, kita siap dan waspada. Karena kita sampai hari ini belum tahu yang namanya vaksin, obat virus untuk menangani Covid-19 ini belum ada kabarnya," katanya.
Dia juga mengapresiasi kepada sejumlah perguruan tinggi dan para ahli yang terus berupaya mencari solusi atas pandemi ini dengan berbagai temuan baru.
Salah satu tunarungu yang hadir dalam teleconference tersebut, Ainun yang didaulat mewakili kaum difable se-Kota Malang mengucapkan terima kasih kepada Gus Ami yang peduli kepada kaum difable. "Terima kasih Pak Muhaimin, saya mewakili kaum difable mengucapkan terima kasih," ucapnya.