JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf ingin menempuh jalur di luar diplomasi resmi untuk membela rakyat Palestina. Sebab persoalan Palestina sudah sangat kompleks.
Hal itu disampaikan saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 Gerakan Pembebasan Nasional Palestina, di kediaman Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun di Jakarta, pada Senin (10/1/2022).
"Kita harus berupaya di luar diplomasi resmi karena persoalan sudah sangat kompleks, sudah begitu lama, sehingga kalau hanya mengandalkan diplomasi resmi saja, tentu tidak akan cukup. Kita harus melakukan hal-hal yang di luar diplomasi resmi. Banyak hal di luar diplomasi fotmal dan tetap harus kita tempuh supaya kita tetap mencari jalan keluar,” ucap Gus Yahya dikutip dalam laman resmi NU Online, Selasa (11/1/2022).
Menurutnya, persatuan faksi politik di Palestina antara Hamas dan Fatah menjadi salah satu hal yang harus diperjuangkan ke depan. Gus Yahya menekankan, warga dunia harus meletakkan semua kepentingan-kepentingan subjektif dari masing-masing pihak dan fokus untuk berpikir soal nasib rakyat Palestina.
“Ini bukan hanya untuk rakyat Palestina tetapi untuk seluruh umat manusia, karena kita harus bisa memahami bahwa nasib Palestina itu sebetulnya adalah nasib kemanusiaan,” ucap mantan Jubir Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).