Sementara itu, Direktur Eksekutif Institut Leimina, Matius Ho mengapresiasi dukungan Kementerian Agama dalam terselenggaranya konferensi internasional tersebut. Terlebih, Menag Nasaruddin Umar berkenan ambil bagian dalam kegiatan yang diikuti peserta dari 20 negara ini.
"Beliau juga yang ikut dari sejak awal itu memberikan dukungan dan arahan untuk program ini, jadi kami sangat senang beliau sangat masih mendukung," ucap Matius.
Perlu diketahui, Konferensi Internasional LKLB dihadiri lebih dari 200 peserta dari 20 negara yaitu Austria, Denmark, Jepang, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Belanda, Swiss, Inggris, Finlandia, Uzbekistan, Bahama, Bulgaria serta negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Laos, Filipina, Myanmar, dan Kamboja.
Para peserta merupakan pejabat pemerintah, akademisi, tokoh agama, pimpinan lembaga internasional, serta para guru alumni program LKLB dari berbagai provinsi di Indonesia.
Konferensi Internasional LKLB mempromosikan pengalaman Indonesia dalam mengembangkan program LKLB yang telah menjadi contoh upaya membangun kohesi sosial khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Tema yang diangkat “Education and Social Trust in Multifaith and Multicultural Societies” menegaskan peran penting pendidikan untuk membangun sikap saling percaya di dalam masyarakat multiagama dan multikultural.