JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 206.530 calon jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan melalui 12 embarkasi mulai 17 Juli 2018 mendatang. Calon jamaah haji reguler tersebut akan menggunakan dua maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia Saudi Arabian Airlines (Saudia).
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Nizar Ali memaparkan, Garuda Indonesia akan membawa 107.959 calon jamaah haji atau sebesar 52,7 persen. Sedangkan penumpang Saudi Arabia Airline sebanyak 98.571 atau sebesar 47,3 persen.
"Asumsi jumlah embarkasi yang jadi titik tolak itu ada 12 embarkasi. Yaitu Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta-Cengkareng, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok," ungkap Nizar saat sambutan acara penandatanganan kerja sama pengangkutan udara jamaah haji reguler 2018 di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Dia menyebutkan, pihaknya telah mengundang seluruh maskapai penerbangan untuk berpartisipasi dalam penyediaan penerbangan maskapai haji tahun 2018. Awalnya ada empat maskapai yang mengambil dokumen yaitu PT Garuda Indonesia, Saudi Arabia Airlines, PT Indonesia Air Asia Extra, dan PT Sriwijaya Airline.
Namun, yang menghadiri penjelasan dokumen hanya sebanyak tiga perusahaan yakni Garuda, Saudi Arabia Airline, dan Sriwijaya. Terakhir, yang menyampaikan dokumen penawaran hanya Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airline.
"Jadi sesuai standar yang kita tetapkan pelaksanaan transportasi udara harus memiliki kompetensi sebagai penyelenggara transportasi udara yang memenuhi persyarakatan administratif, teknis, standar kelaikan keudaraan, jenis, seat pesawat, serta standar pelayanan. Itu sesuai standar yang kita patok sesuai jasa penerbangan," jelasnya.
Penandatanganan perjanjian kerja sama pengangkutan udara jamaah haji reguler 2018 dengan Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines ditandatangani Direktur Nizar Ali, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury, dan General Manager Sales and Revenue Management Saudi Arabian Airlines Amer G Alghamdi, di Operation Room Kemenag, Jakarta.