"Misal salah satu anak ini (memperkenalkan anak Uighur di sampingnya). Namanya adalah Muhammed, orangtuanya meninggal dalam kekerasan diaspora yang mereka terima," terang Rafli.
Dia menjelaskan, warga Uighur sangat menyambut baik kedatangan tim ACT. Mereka bersyukur dan berterima kasih atas bantuan dari dermawan yang telah mereka terima.
"Mereka mengaku sangat jarang mendapat bantuan internasional. Lewat bantuan ini, insya Allah dapat mengurangi beban mereka," kata Rafli.