Harga Premium Mendadak Batal Naik, PKS: Koordinasi Pemerintah Lemah

Felldy Aslya Utama
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid. (Foto: iNews.id/Felldy Utama)

JAKARTA, iNews.id – Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, menilai penundaan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Premium, kemarin, menjadi bukti lemahnya koordinasi di internal pemerintah saat ini. Menurut Hidayat, sikap plinplan pemerintah itu menjadi bagian-bagian yang seharusnya tidak tersampaikan ke muka publik.

Petang kemarin, Menteri ESDM Ignasius Jonan sudah menyatakan akan menaikkan harga Premium menjadi Rp7.000 per liter. Tak lama berselang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba justru meminta agar kenaikan harga BBM bersubsidi itu ditunda. Menteri BUMN Rini M Soemarno pun disebut-sebut punya peran di balik kebijakan penundaan kenaikan harga Premium itu.

“Seharusnya (kenaikan harga BBM) itu dikoordinasikan di internal pemerintah. Jadi ini ada apa dengan politik koordinasi di dalam kabinet Jokowi? Kok menteri bisa menaikkan terus kemudian diturunkan? Itu suatu hal yang tidak memenuhi logika publik,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, (11/10/2018).

Mantan ketua MPR itu pun berharap keputusan Jokowi menunda kenaikan harga Premium kemarin bukan bagian dari pencitraan di tahun politik. Melainkan, keputusan itu benar-benar berdasarkan atas fakta-fakta yang terjadi di tengah masyarakat. “Supaya kemudian orang tidak menduga-duga seluruh kebijakan pemerintah hanya pencitraan dan lain sebagainya, tapi betul-betul harus berpihak kepada rakyat Indonesia,” ujar Hidayat.

Pemerintah memutuskan untuk menunda kenaikan harga BBM jenis Premium sambil menunggu kesiapan PT Pertamina (Persero). Pengumuman penundaan itu hanya berselang satu jam setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengumumkam kenaikan harga Premium menjadi Rp7.000 per liter, petang kemarin.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, rencana kenaikan harga Premium di Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) menjadi Rp7.000 per liter dan di luar Jamali menjadi Rp6.900 per liter, secepatnya pukul 18.00 hari ini, agar ditunda dan dibahas ulang sambil menunggu kesiapan Pertamina,” kata Menteri ESDM Ignasius Jonan di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018).

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
3 jam lalu

PKS Gelar Rakernas, Susun Masukan Konstruktif untuk Pemerintahan Prabowo

Nasional
8 jam lalu

Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Siap Penuhi Panggilan Polda Metro

Nasional
10 jam lalu

Melawan Misinformasi dan Disinformasi Sejak Dini, Peran Orang Tua hingga Pemerintah Lindungi Anak

Nasional
16 jam lalu

Daftar Harga BBM Pertamina 10 November 2025, Lengkap di Seluruh Indonesia

Nasional
1 hari lalu

MNC Peduli dan MNC University Latih Anggota PMR Jadi Generasi Cerdas Digital

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal